Kamis, 24 Juni 2010

CIRI - CIRI MUSLIM SEJATI


Di tulis oleh : Didy Kurniady (Rismuda)

Di dunia ini banyak orang yang mengaku sebagai muslim, bahkan mengaku sebagai muslim sejati. Namun Allah tidak mengakuui keimanannya karena orang tesebut tidak mencerminkan dirinya sebagai muslim yang sebenar – benarnya. Di dalam Al-Qur’an Allah menyatakan hal tersebut di dalam Al- Qur’an, Surah Al Baqarah ayat 8 :

Artinya :
“ Di antara manusia ada yang mengatakan : kami beriman kepada Allah dan hari kemudian, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang – orang yang beriman.

Setidaknya ada lima ciri seorang muslim sejati, yaitu :

1. Bertaqwa kepada Allah dengan sebenarnya taqwa

Taqwa merupakan kata kunci kemuliaan seorang muslim yang sejati. Apabila taqwa telah berhasil diperkukuh nisya ia akan selalu siap menghadapi kematian dalam keadaan tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Keadaan ini dijelaskan Allah dalam surah Ali Imran ayat 102.

Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”

Taqwa sebagaimana dalam pengertian yang telah disepakati oleh para ulama adalah melaksankan perintah-Nya dan meninggalkan segala larangannya baik dalam keadaaan sepi atau ramai.
Dengan demikian taqwa harus kita buktikan dalam keadaan apapun.

2. Berusaha masuk Islam secara Kaffah.

Ini artinya muslim sejati tidak hanya menyesuaikan diri dalam satu aspek, tetapi seluruh aspek kehidupan akan terus di usahakan sesuai dengan ajaran islam. Karena itu dalam berbagai aspek kehidupan tidak hanya akan ditempuh keinginan- keinginan saitan, tetapi yang di penuhi adalah keinginan Allah SWT.
Di jelaskan dalam Q.S. Al Baqarah : 208

Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”

3. Diwarnai dengan nilai-nilai Ilahi (shighah)

Setiap muslim haruslah selalu berusaha menjalani hidup sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 138

Artinya :
“Shibghah Allah dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? dan Hanya kepada-Nya-lah kami menyembah.”

Shibghah artinya celupan. Shibghah Allah: celupan Allah yang berarti iman kepada Allah yang tidak disertai dengan kemusyrikan.


4. Istiqomah atau teguh pendirian

Sikap ini sangat penting dimiliki oleh setiap muslim. Amat banyak tantangan dan godaan yang harus dihadapi dan semua itu hanya boleh dihadapi dengan IStiqomah. Dengan sikap Istiqomah seseorang tidak hanya akan berani menghadapi kemungkinan mendapat resiko akibat keimanan dan keislamanya, tapi juga akan berduka cita bila resiko itu betul – betul menimpa dirinya.
Di jelaskan dalam Q.S. Al Ahqaaf ayat 13

Artinya :
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", Kemudian mereka tetap istiqamah Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.

Istiqamah ialah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal yang saleh.

5. Tawazun ( keseimbangan Hidup)

Sebagai seorang muslim tidak hanya mementingkan urusan duniawi, tapi juga harus mementingkan urusan akhirat. Kerena urusan dunia dan akhirat tidak dapat di pisahkan satu sama lain.
Di jelaskan dalam Q. S. Al Qashas ayat 77

Artinya :
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Jumat, 18 Juni 2010

KEUTAMAAN HARI JUM'AT


Assalamualaikum Wr. Wb.
Sebagai kaum muslim, allah telah memberikan beberapa keistimewaan pada kita. Diantara banyak keistimewaan itu adalah hari jum'at.

Dalam surah Al-Jumu'ah ayat 9, Allah memerintahkan kita untuk menunaikan sholat jum'at. Yaitu :

" Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sholat jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Abu hurairah meriwayatan, Rasulullah bersabda :
“ Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari jum’at sebagai hari raya meraka, oleh karena itu hari raya orang yahudi adalah hari sabtu, dan hari raya orang nasrani adalah hari ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari jum’at sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari jum’at, sabtu dan ahad. Dan dihari kiamat merekapun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walawpun didunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk”. (HR. Muslim)

Al-hafidz ibnu katsir berkata : “ Hari ini dinamakan jum’at karma artinya mrepakan turunan dari kata al-jam’u yang berarti perkumpulan, karena umat islam berkumpul pada hari itu setiap pecan dibalai-balai pertemuan yang luas. Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang mukmin berkumpul untuk melaksanakan ibadah kepadanya”.

Didalam surah al-jumu’ah : 9, diatas menyerukan kepada kita untuk bersegera melaksanakan sholat jum’at. Maksud bersegera disinia adalah agar kita melaksanakan sholat tersebut dengan penuh ketenangan, konsentrasi, penuh hasrat, bukan berjalan dengan cepat-cepat, karena berjalan dengan cepat untuk shalat itu dilarang.

Keutamaan – keutamaan hari jum’at :

1. Hari terbaik.
Abu hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda :
“ Hari terbaik dimana pada hari itu matahari terbit adalah hari jum’at. Pada hari itu adam diciptakan, dimasukkan surga serta dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali hari jum’at.

2. Terdapat waktu mustajab untuk berdo’a.
Abu Hurairah berkata Rasulullah bersabda :
” Sesungguhnya pada hari jum’at terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan berdo’a kepada Allah. Rasulullah mengisaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu”. (HR. Muttafaqun Alaihi).
Banyak hadist yang menerangkan waktu tersebut, tapi diantara sekian pendapat, terdapat dua hadist yang sashih tentang hal itu. Pertama, waktu saat duduknya khatib sampai selesainya shalat. Kedua, sesudah ashar, dan ini adalah pendapat yang terkuat dari kedua pendapat tadi.

3. Sedekah pada hari itu lebih utama daripada hari lain.
Ibnu Qayyim berkata: “ Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan ramadhan dibanding bulan-bulan lainya”.

4. hari tatkala Allah menempatkan diri kepada hamba-Nya yang beriman di surga.
Sahabat anas bin malik dalam mengomentari ayat: “ dan kami memiliki pertambahannya” (QS. 50: 35) mengatakan : “Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari jum’at”.

5. Hari besar yang berulang setiap pekan.
Ibnu Abas berkata Rasulullah bersabda :
“ hari ini adalah hari besar yang Allah tetapkan bagi umat islam, maka siapa yang hendak menghadiri shalat jum’at hendaklah mandi terlebih dahulu…”. (HR. Ibnu Majah)

6. Hari dihapuskannya dosa-dosa.
Salman Al Farisi berkata Rasulullah bersabda :
“siapa yang mandi pada hari jum’at, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambut, mengoleskan farfum, lalu berangkat ke mesjid, dan masuk mesjid tanpa melangkahi diantara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah , niscaya diampuni dosa-dosanya diantara dua jum’at”. (HR. Bukhari)

7. Orang yang berjalan untuk shalat jum’at akan mendapatkan pahala untuk tiap langkahnya, setara dengan pahala ibadah satu tahun shalat dan puasa.
Aus bin Aus berkata Rasulullah bersabda:
“ siapa yang mandi pada hari jum’at kemudian bersegera berangkat menuju mesjid, dan menempati shaf terdepan kemudian dia diam, maka setiap langkah yang dia ayunkan mendapat pahala puasa dan shalat selama setahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah”. (HR. Ahmad dan ashabus sunan, dinyatakan sahih oleh Ibnu Huzaimah)

8. Wafat pada malam hari jum’at atau siangnya adalah tanda husnul khatimah, yaitu dibebaskan dari fitnah (azab) kubur.
Diriwayatkan oleh Ibnu Amru, bahwa Rasulullah bersabda:
“setiap muslim yang mati pada siang hari jum’at atau malamnya, niscaya Allah akan menyelamatkannya dasri fitnah kubur”. (HR. Ahmad dan Tirmizi, dinilai sahih oleh Al-Bani)